Minggu, 09 September 2012

AKAL DAN HATI ADALAH SATU



Ilmu pengetahuan dapat diperoleh melalui suatu pengalaman hidup manusia, yaitu melalui sebuah pertentangan yang terjadi dalam diri manusia. Pertentangan yang terjadi dalam diri manusia dapat dikatakan sebagai suatu masalah yang sedang dihadapinya. Manusia selalu dan selalu mempunyai permasalahan dalam hidupnya, namun permasalahan tersebut pasti bisa dilaluinya dengan suatu doa dan ikhtiar yang mungkin cukup maksimal. Dalam menyelesaikan masalah atau pertentangan tersebut, manusia akan selalu menggunakan hati dan akalnya bagaikan badan gitar dengan senarnya.  Badan gitar tidak akan dapat menghasilkan suara musik jika tidak ada senar yang selalu menyertainya, begitu juga senar yang hanya akan menjadi seutas tali saja jika tidak dipasangkan dengan badan gitar. Jika badan gitar dan senar itu dimainkan oleh seorang gitaris yang profesional, maka terciptalah suatu alunan musik yang sangat indah. Analogi ini juga bisa terjadi pada individu manusia. Individu manusia adalah gitaris, akal adalah badan gitar, dan hati adalah senar gitar tersebut. Jika dalam menyelesaikan masalah manusia hanya menggunakan logika hati atau logika akal saja, maka penyelesaian atau pemikiran manusia tersebut kemungkinan besar juga akan ditolak oleh manusia lain. Sebaliknya, jika akal dan hati digunakan oleh individu manusia yang baik maka akan menghasilkan suatu pemikiran yang baik pula.
Hati manusia yang dalam hal ini adalah qolbu digunakan untuk membedakan mana yang baik dan buruk. Sedangkan akal digunakan untuk membedakan mana yang benar dan salah. Hati dan akal sama-sama bisa digunakan untuk melogika. Perbedaannya adalah akal digunakan untuk logika rasio sedangkan hati digunakan untuk logika rasa. Logika akal dan logika hati tidak dapat dipisahkan. Pemikiran yang hanya menggunakan akal tanpa hati maka kita akan selalu berpikir benar dan salah saja tanpa memikirkan baik atau buruknya. Sebaliknya hanya menggunakan logika hati saja maka kita hanya mempertimbangkan baik dan buruknya saja tanpa memikirkan hal tersebut benar atau salah. Sama seperti badan gitar dan senarnya. Badan gitar tetap bisa menghasilkan suara musik jika dipukul dan senar juga bisa dibunyikan dengan cara direntangkan kemudian dipetik. Namun musik yang akan dihasilkan tidak akan sebagus ketika senar sudah terpasang di badan gitar, kemudian seorang gitaris profesional memainkan alat musik tersebut. Jadi suatu pemikiran individu juga akan lebih diterima dengan baik oleh banyak orang jika indinidu tersebut menggunakan akal dan hati dalam memikirkan penyelesaian masalah yang sedang dihadapi, sehingga hal yang baik harus benar sebaliknya yang benar juga harus baik.
Sebagai contoh dalam dunia pekerjaan atau pendidikan, manusia dilengkapi dengan kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ). Dahulu manusia lebih mengakui IQ yang dimilikinya sebagai alat yang bisa menggambarkan dirinya sebagai makhluk yang cerdas. Seiring dengan perkembangan pengetahuan dalam hal penelitian, IQ dan EQ sangat penting untuk keberhasilan seorang individu. Meskipun dahulu, suatu lembaga atau manusia hanya mengakui kecerdasan intelektual seseorang. Namun dengan adanya banyak penelitian tentang kecerdasan manusia, IQ dan EQ adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Jadi, keduanya merupakan hal yang sangat penting untuk menggambarkan diri manusia.
Jika pemikiran atau logika hati dan logika akal tidak bisa dipisahkan, lalu apa yang terjadi jika seorang individu hanya menyelesaikan masalah dengan logika hati saja atau logika akal saja?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar